Hanya ada 2 Yasnaya Polyana di dunia yaitu di Rusia (Tula) dan di Indonesia (Purwokerto). Di Indonesia, hampir 20 tahun Yasnaya Polyana berdiri. Dan, sekitar kurun waktu 10 tahun sering berkoresponden dengan Vladimir Tolstoy (salah seorang cicit sastrawan besar Rusia Leo Tolstoy). Hingga akhirnya, pada tanggal 14 Mei 2011 perjumpaan 2 Yasnaya Polyana pun berlangsung.

Vladimir Tolstoy menerima Buletin Sumber

Bersama rombongannya (Vitaly Kalabush, Alexander Sysoenko, Yuri N. Zozulya, Ekaterina Zozulya, Eugene Nikitskiy) Vladimir Tolstoy mendatangi Yasnaya Polyana, Indonesia. Berawal dari Jakarta yang perjalanan menggunakan kendaraan Kereta Api Purwojaya, yang ditemani langsung oleh Pendiri Yasnaya Polyana, Indonesia, Ashoka Siahaan. Dengan waktu tiba di Purwokerto adalah pukul 11.30 WIB.

Setiba di Stasiun Purwokerto, para mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman dan Panitia Penyambutan pun sudah berada di sana untuk menyambut kedatangan Vladimir Tolstoy beserta rombongannya. Dengan pengawalan resmi, langsung menuju Padepokan Filosofi dan Pondok Tani Organik Yasnaya Polyana.

Tibalah Vladimir Tolstoy beserta rombongnnya di Padepokan Filosofi setelah 30 menit perjalanan. Setiba di lokasi, mereka langsung dapat menikmati berbagai wahana yang ada. Tidak lama berselang, pkl. 13.00 berlangsung acara peresmian Aula Tolstoy, sekaligus membuka pameran kecil para seniman muda Banyumas dan Jakarta.

Peresmian Aula Tolstoy

Setelah acara berlangsung satu jam, acara pun dilanjutkan dengan acara resmi bersama tamu-tamu lainnya di Bangsal Saroja dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol “Perjumpaan 2 Yasnaya Polyana” yang sekaligus makan siang.

Lalu, pada pkl. 15.00 sehabis makan siang, dilanjutkan dengan dialog kebudayaan berjudul “Perjumpaan 2 Yasnaya Polyana”, yang dibuka oleh Ashoka Siahaan. Kemudian, dilanjutkan dengan penjelasan dan tanya jawab oleh Vladimir Tolstoy tentang kebudayaan Rusia secara umum, dan khususnya tentang pemikiran Leo Tolstoy. Lalu, beliau pun memberi buku kepada Yasnaya Polyana Purwokerto, mengenai riwayat keluarga besar Leo Tolstoy. Dan juga seniman muda, yang turut memberikan lukisan karyanya kepada Vladimir Tolstoy.

Penanaman Pohon Body bersama Ashoka

Sekitar 2 jam acara tersebut berlangsung, akhirnya, perjumpaan 2 Yasnaya Polyana diakhiri, yaitu dengan acara ramah tamah intelektual dengan para dosen, mahasiswa, anggota Pramuka, guru SD hingga SMA, warga desa, dan seniman muda.

Vladimir Tolstoy dan rombongannya menyempatkan untuk menginap dan menikmati santap malam di Yasnaya Polyana.Di pagi harinya, seluruh tamu menikmati sarapan di alam terbuka. Dilanjutkan dengan penanaman pohon bodhi oleh Vladimir Tolstoy, sebagai simbol keabadian 2 Yasnaya Polyana. Dan, Pendiri Yasnaya Polyana Indonesia, Ashoka Siahaan, memberikan segenggam tanah Yasnaya Polyana-nya untuk dijadikan kenangan di Yasnaya Polyana Rusia. Dengan harapan, di kemudian hari kunjungan leluhur keturunan Leo Tolstoy ini akan membawakan tanah dari Yasnaya Polyana Rusia.

Kunjungan ke Sultan Hamengkubuwono X (Kesultanan Jogja)

Menjelang meninggalkan tempat, siang hari menuju Jogja, disempatkan pula ke-empat tokoh tamu dari Rusia ikut meletakkan batu pertama di bumi Yasnaya Polyana, untuk membangun pusat pertemuan para budayawan. Pada pkl. 12.00 dilanjutkan dengan kunjungan ke Jogja.

(Sumber : Buletin Sumber Tahun 2011)