Pada waktu ini semua partai berusaha untuk memperoleh kemenangan dalam pemilihan umum yang akan datang. Selain dari propaganda mengenai programnya yang tentu dijalankan oleh semua partai dapat kita bedakan dua sikap yang berlain-lainan di antara partai-partai. Ada partai-partai yang rupanya meletakkan kepercayaannya pada uang dan kedudukan-kedudukan yang penting dari pemerintahan terutama pamong praja dan penerangan untuk memperoleh kemenangan.

Dalam usahanya untuk memperoleh uang dan kedudukan tadi beberapa partai tidak segan-segan untuk menjalankan tindakan-tindakan yang oleh pendapat umum dianggap melanggar dasar-dasar moral.

Sebaliknya partai-partai lain mencari kemenangannya dengan nama baik di kalangan rakyat yakni bahwa orang-orangnya berpegang teguh pada dasar-dasar moral bahwa mereka tidak pernah menyalahgunakan kekuasaan tatkala mereka memegang pemerintahan dan bahwa mereka berusaha terus untuk menghentikan korupsi dan perbuatan sewenang-wenang dalam negara.

Pemilihan umum akan membuktikan apakah rakyat akan memilih orang-orang yang mempunyai banyak uang yang diperoleh dengan menyalahgunakan kekuasaan atau apakah rakyat dalam memberikan suaranya tidak terutama mementingkan uang dari sesuatu partai dan memilih orang dan golongan-golongan yang dianggapnya akan memerintah dengan jujur.

Kelihatannya semakin lama kabinet sekarang berkuasa maka semakin banyaklah lahan-lahan bagi partai-partai oposisi untuk membuktikan kepada rakyat bahwa golongan-golongan yang menyokong kabinet ini mempergunakan atau menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengumpul uang untuk partai mereka.

Jadi soalnya bagi partai-partai sekarang ialah apakah menurut perhitungan mereka rakyat akan memilih partai yang punya banyak 1 fondsen tetapi mempunyai nama tidak baik atau apakah rakyat akan memilih orang-orang dan golongan-golongan yang barangkali tidak mempunyai fonds yang begitu besar akan tetapi mempunyai nama yang bersih paling sedikit lebih bersih dari golongan pertama.

Menurut keyakinan kita nama baik lebih berharga daripada uang juga dalam pemilihan umum. Baiklah hal-hal itu direnungkan oleh partai-partai politik kita.

(Samuel Pandjaitan 1921-1967).

Renungan Koran Soember 1954 
Artikel ini diambil dari Koran Soember tanggal 14 Juni 1954, koran soember didirikan oleh (alm) Samuel Pandjaitan, sekaligus sebagai Pemimipin Umum dan Pemimpin Redaksinya. Dengan bahasa yang mudah dicerna, koran soember menjadi media pendidikan politik di masa kemerdekaan dan tetap relevan hingga masa pasca reformasi sekarang ini.